Papan reklame
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c8/2013_01_15_Somali_Artists_Shoot_II_d_%288404019559%29.jpg/300px-2013_01_15_Somali_Artists_Shoot_II_d_%288404019559%29.jpg)
Papan reklame, papan iklan, atau baliho (bahasa Inggris: billboard) merupakan salah satu media luar ruang yang memiliki tujuan menyampaikan pesan mengenai suatu produk atau jasa bahkan individu-individu yang ingin mendongkrak popularitas. Perbedaan pada papan reklame dibandingkan dengan reklame/iklan televisi atau radio adalah kegiatan penyampaian pesan kepada khalayak dapat berlangsung selama 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu dan 30 hari dalam sebulan. Di Indonesia, pemasangan iklan di reklame dikenakan pajak reklame sesuai jangka waktu pengiklanan dan pajak tersebut masuk ke dalam kas daerah.
Sejarah
Iklan
Periklanan (advertising) diawali dengan munculnya teknologi cetak atau mesin cetak pada tahun 1438 oleh Johannes Gutenberg, yang memunculkan media iklan baru saat itu yaitu dengan menggunakan kertas. Media yang dapat diproduksi secara massal, misalnya dalam bentuk handbill (selebaran iklan). Munculnya media koran juga menumbuhkan rujang iklan baru, yang pertama kali di inisiasi pada tahun 1625. Iklan di surat kabar pertama di Amerika muncul pada Boston Newsletter pada tahun 1704.
Reklame berasal dari kata re-clamare (bahasa Latin: Re=berulang, clamare=seruan). Reklame berisi iklan yang ditujukan untuk dilihat pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor yang melewatinya. Reklame umumnya berisi ilustrasi yang besar dan menarik, disertai dengan slogan. Di Indonesia, terdapat kecenderungan membedakan reklame dan iklan berdasarkan kategori penempatannya; sehingga reklame digunakan untuk menyebutkan media periklanan ruang luar, sedangkan iklan untuk menyebutkan media periklanan ruang dalam.
Papan reklame
Perkembangan terbaru media luar ruang terjadi pada Papan reklame yang merupakan bentuk promosi iklan luar ruang (outdoor advertising) dan memiliki ukuran yang cukup besar. Dalam arti yang sebenarnya billboard adalah bentuk poster dengan ukuran yang cukup besar dan diletakkan tinggi di tempat tertentu yang ramai dilalui orang. Billboard termasuk model reklame media luar ruang yang paling banyak digunakan. Perkembangannya pun cukup pesat. Sekarang pada zaman era digital ini, billboard pun menggunakan teknologi baru sehingga muncullah istilah yang disebut dengan Papan Merek Digital.
- l
- b
- s
- Media bias
- Psikologi Massa
- Pengelabuan
- Pembodohan
- Tidak berimbang
- Separuh benar
- Machiavellianisme
- Media massa
- Pengkaburan
- Persuasi
- Manipulasi psikologis
- Media alternatif
- Pemboikotan
- Pembangkangan massa
- Culture jamming
- Unjuk rasa
- Komunikasi gerilya
- Hacktifisme
- Aktivisme internet
- Aktivisme media
- Pendudukan
- Petisi
- Protes
- Aktivisme pemuda
- Papan reklame
- Iklan palsu
- Infomersial
- Pemasaran pada perangkat bergerak
- Model promosi
- Iklan Radio
- Peraturan periklanan
- Eksploitasi seks dalam iklan
- Slogan periklanan
- Persaksian palsu (iklan)
- Iklan televisi
- Penyensoran buku
- Regulasi penyiaran
- Pembakaran buku
- Penyembunyian berita
- Penyensoran oleh korporasi
- Eufimisme
- Penyensoran film
- Revisi sejarah
- Penyensoran internet
- Penyensoran politis
- Penyensoran berdasarkan agama
- Penyensoran diri
- April Mop
- Cerita rakyat yang dibuat-buat
- Berita fiktif
- Pemalsuan
- Daftar berita-berita palsu
- Pemalsuan secara literal
- Pemberitaan palsu tentang SARA
- Legenda Urban
- Pemberitaan palsu tentang virus komputer
- Pengenalan merek
- Loyalty marketing
- Pemasaran produk
- Product placement
- Publisitas
- Riset pasar
- Mulut-ke-mulut
- Agenda-setting
- Penyiaran berita
- Media circus
- Rotasi berita
- Tidak berimbang
- Infotainmen
- Pengaturan berita
- Narcotizing dysfunction
- Kejadian palsu
- Konferensi pers dadakan
- Sensasionalisme
- Jurnalisme tabloid
- Iklan kampanye
- Astroturfing
- Iklan yang menyerang
- Penganvasan
- Pembunuhan karakter
- Pencitraan
- Janji politik
- Lawn sign
- Manifesto
- Promosi nama
- Kampanye negatif
- Propaganda jajak pendapat
- Kampanye hitam
- Politik pecah belah
- Efek ikut-ikutan (latah)
- Manipulasi Massa
- Disinformasi
- Penyebaran ketakutan
- Framing
- Indoktrinasi
- Loaded language
- Mitos national
- Teknik-teknik propaganda
- Selebaran melalui udara
- False flag
- Fifth column
- Information warfare
- Lawfare
- Political warfare
- Diplomasi Publik
- Sedition
- Subversi
- Kultus individu
- Doublespeak
- Non-apology apology
- Manajemen reputasi
- Slogan
- Sound bite
- Spin
- Transfer
- Understatement
- Weasel word
- Cold calling
- Pintu ke pintu
- Telemarketing
- Penetapan harga
- Demonstrasi produk
- Promosi barang dagangan
- Promosi penjualan
![]() | Artikel bertopik ekonomi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s