Garrote

Contoh Garrote untuk menghukum mati di Filipina

Garrote, atau dalam Bahasa Spanyol garrote vil yang berarti alat pencekik leher dalam bentuk rantai, kain, kabel, atau tali pancing yang digunakan untuk membunuh atau menghukum mati. Hingga perang dunia kedua, garrote digunakan untuk membunuh lawan perang atau penjaga dengan cara yang senyap. Leher lawan dibelitkan kabel yang diikatkan ke kayu, lalu ditarik dalam satu sentakan sehingga kesulitan bernapas dan mati dalam waktu singkat.

Korban terakhir garrote di Spanyol adalah Pilar Prades pada Mei 1959 dan José María Jarabo pada Juli 1959

Sebagai teknik hukuman mati

Garrote adalah alat utama hukuman mati di Spanyol selama satu setengah abad sebelum akhirnya dihentikan. Awalnya hukuman mati dilakukan dengan memukul korban dengan gada. Kemudian garrote dikembangkan menjadi pencekikan dengan cara mengikat korban ke batang kayu dengan tambang yang dibelitkan ke lehernya. Tambang ini kemudian ditarik dengan memutarkan kayu kecil oleh eksekutor, sehingga mencekik leher korban. Selanjutnya hukuman ini dikembangkan lagi menjadi kursi kayu yang memiliki lempengan logam yang mengelilingi leher korbannya.

Daftar korban eksekusi

  • Atahualpa, 1533
  • Benigno Andrade, 1952
  • Michele Angiolillo, 1897
  • Leonardo Bravo, 1812
  • Heinz Chez
  • Juan Díaz de Garayo
  • Francisco Javier de Elío
  • Baldomero Fernández Ladreda
  • Francisco Castro Bueno
  • Agapito García Atadell
  • Juan García Suárez
  • Mariano Gómez
  • José María Jarabo, 1959
  • José Apolonio Burgos
  • Juan Vázquez Pérez
  • Julio López Guixot, 1958
  • Narciso López, 1851
  • Luis Candelas
  • Martín Merino y Gómez
  • Francisco Otero González
  • Mariana de Pineda Muñoz
  • Salvador Puig Antich, 1974
  • Pilar Prades Santamaría, 1959
  • António José da Silva, 1739
  • Şehzade Bayezid, 1561
  • Jacinto Zamora, 1872
  • Kara Mustafa Pasha, 1683