Bendungan Batujai
![Peta](https://maps.wikimedia.org/img/osm-intl,13,-8.727818,116.271572,300x300.png?lang=id&domain=id.wikipedia.org&title=Bendungan_Batujai&revid=25658194&groups=_41e30d4534b45ab6a354d0a2c8dba57d94a63ea3)
Bendungan Batujai adalah bendungan terbesar di Lombok Tengah. Bendungan ini terletak di Batujai, Praya Barat.[2] Pembangunan bendungan ini dimulai pada tahun 1977 dan dapat diselesaikan pada tahun 1982 sebagai bagian dari upaya untuk mencapai swasembada pangan pada era kepemimpinan Presiden Soeharto.[3]
Manfaat
Bendungan ini difungsikan untuk mengairi lahan pertanian seluas 3.350 hektar di Penujak, Setanggor, Darek, Ungga, Ranggagata, dan sekitar Praya Barat, Lombok Tengah. Sebelumnya, lahan pertanian di daerah tersebut hanya mengandalkan air hujan.
Seiring dengan berkembangnya lingkungan di sekitar waduk dan perubahan tata guna lahan di hulu sungai, maka bendungan ini kini hanya difungsikan untuk mengairi lahan pertanian seluas 2.426 ha. Penurunan tersebut juga diakibatkan oleh tingginya sedimen yang masuk ke dalam waduk yang terbentuk akibat dibangunnya bendungan ini.
Bendungan ini juga difungsikan untuk mengurangi debit maksimal dari banjir, yakni dari 1.332 meter kubik per detik menjadi 764 meter kubik per detik, sehingga dampak dari banjir dapat diminimalisasi.[4]
Lihat pula
- Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 1
- Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS)
- BPDAS Dodokan Moyosari
- Daerah Aliran Sungai (DAS)
- Daftar daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia
- Irigasi Premium
- Wilayah sungai (WS) dan pembagiannya di Indonesia
Referensi
- ^ Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum (1995). Bendungan Besar Di Indonesia (PDF). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. hlm. 326.
- ^ "Bendungan Batujai". sda.pu.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-09-20. [pranala nonaktif permanen]
- ^ "Bendungan Batujai, Peninggalan Pak Harto untuk Petani Lombok". Cendana News. 2015-11-18. Diakses tanggal 2019-09-20.
- ^ "Menengok Bendungan Batujai, bendungan pertama di Lombok berusia 36 tahun". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-09-20.
- l
- b
- s